1. Ketergantungan
Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat
merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya,
membuat penggunanya seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang
membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa menggunakan
komputer sebagai pelepas stress dengan bermain gamesyang ada.
Solusi :
Ketergantungan dapat ditanggulangi atau diminimalisasikan
dengan adanya bantuan dari lingkungan dan orang-orang sekitar kita, yang dapat
menyadarkan pengguna addict tersebut dengan menawarkan kegiatan lain yang lebih
menarik dari pada yang ditawarkan oleh komputer. Serta memberikan motivasi
untuk memperbanyak kegiatan di luar rumah (menyibukkan diri) seperti olahraga,
traveling, bersosialisasi dengan teman, maka akan lebih sedikit waktu yang
dihabiskan di depan komputer.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada
komputer. Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik
situs menggunakan berbagai macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah
satunya dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan kekejaman dan kesadisan.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan
komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan
komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Bahkan ada sebuah
penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer memiliki
sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di
televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal ini terjadi
terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap
sesamanya, memicu munculnya perilakuperilaku
agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan
dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru
adegan kekerasan
Solusi :
Dampak negatif tersebut dapat diminimalisasi dengan adanya
peran serta dari orang tua. Pertama-tama, orangtualah yang seharusnya
mengenalkan computer dan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan
computer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan
penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol dan memantau sejauh
mana penggunaan komputer dan internet pada anak-anaknya. Seperti memasang
software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja
program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci
segala akses yang berbau seks dan kekerasan. Mengatur peletakkan komputer di
ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam
kamar anak. Memberikan batasan waktu dan jadwal dalam penggunaan komputer.
3. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan
pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs
pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan
orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat
porno. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs
yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha
untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki
keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.
Solusi
:
Solusi untuk meminimalisasi dampak dari pornografi tersebut
tidak jauh berbeda dengan solusi untuk meminimalisasi dampak negatif dari
kekejaman dan kesadisan. Dalam hal ini, Pertama-tama, orangtualah yang
seharusnya mengenalkan computer dan internet pada anak, bukan orang lain.
Mengenalkan computer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan
penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol dan memantau sejauh
mana penggunaan komputer dan internet pada anak-anaknya.
4. Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan
komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak
lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer.
Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi
disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer
saja. Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di
sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang
secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan
membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak
segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana
manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi
interaksi ataupun sosialisasi.
Solusi
:
Antisocial behavior dapat ditanggulangi dengan menciptakan
kesadaran dari diri sendiri akan dampak buruk dari antisocial behavior dan
mulai memperbanyak kegiatan di luar rumah dengan keuarga atau teman-teman,
seperti olahraga bersama, traveling, hang out bersama teman, dll. Dengan begitu
seseorang akan merasakan bahwa sosialisasi dengan sesamanya merupakan suatu
kebutuhannya selain kebutuhannya akan komputer.
Dampak Teknologi Informasi Bagi
Pendidikan
1. Malas belajar dan
mengerjakan tugas
Penggunaaan komputer juga
menimbulkan dampak negatif dalam dunia pendidikan. Seseorang terutama anak-anak
yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung menjadi malas karena mereka
menjadi lebih tertarik untuk bermain komputer dari pada mengerjakan tugas atau
belajar.
Solusi :
Solusi untuk meminimalisasi dampak
negatif tersebut yaitu dengan memaksimalkan peran serta orang tua dalam
memberikan perhatian, pengertian dan membimbing anak-anak dalam belajar dan
bermain. Sehingga bila anak-anak dirasa sudah berlebihan dalam menggunakan
komputer orang tua bisa segera membatasi dan mencegah terjadinya
ketergantungan.
2. Perubahan Tulisan Tangan
Dengan kemudahan dan kepraktian yang
diberikan oleh komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat
seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus menulis secara
manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan mengalami
perubahan tulisan, dari yang dulunya
rapih, sampai akhirnya menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal
tersebut karena mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.
Solusi :
Solusi untuk meminimalisasi dampak
negatif tersebut yaitu dengan menyeimbangkan antara penggunaan tulisan manual
dengan mengetik di komputer. Cobalah untuk tidak hanya mengandalkan komputer
untuk membuat suatu text, karena perlu disadari bahwa tidak selamanya kita
dapat mengandalkan teknologi. Teknologi hanyalah seperangkat alat yang bisa
saja tiba-tiba terjadi kerusakan ataupun error, yang dimana pada saat itu kita
tidak dapat lagi mengandalkannya, sehingga kita juga harus dapat menyeimbangkan
antara penggunaan secara manual dengan penggunaan teknologi